Jumat, 04 November 2011

Pemuda dan Sosialisasi

BAB I
PENDAHULUAN


1.1              Latar Belakang

Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya dibebani berbagai macam harapan, yang berasal dari generasi yang lainnya. Hal ini dapat di mengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus masa depan. Pemuda membutuhkan proses sosialisasi untuk menentukan kemampuan diri pemuda dan untuk menselaraskan diri ditengah kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu seorang pemuda harus mampu menseleksi berbagai kemungkinan yang ada sehingga mampu mengendalikan dirinya kejalan kehidupan yang benar dan baik.
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Manusia dikenal sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup. Manusia merupakan suatu makhluk ciptaan Tuhan Maha Esa yang diberkati akal dan pikiran yang sempurna, sehingga manusia dapat membuat suatu perkumpulan dengan manusia yang lainnya.

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1       Pemuda
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya dibebani berbagai macam harapan, yang berasal dari generasi yang lainnya. Hal ini dapat di mengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus masa depan, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi yang sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secaraterus menerus.
Tetapi diatas semua itu, Pemuda adalah seseorang yang bertindak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab dalam melaksanakan itu semua. Karena jika hanya berada di tataran pemikiran tanpa dilanjutkan dengan tindakan atau karya nyata maka dunia tidak akan berubah. Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang dikaitkan dengan masalah nilai.
Hal ini merupakan pengertian ideologis dan cultural daripada pengertian ilmiah dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial kedudukannya yang strategis sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insane bagi pembangunan bangsanya maka ibarat satu mata rantai yang terurai panjanng, posisi pemuda dalam masyarakat menempati mata rantai yang paling sentral karena berfungsi sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan berkemampuan untuk mengisi dan membina kemerdekaan. Pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.

2.2       Sosialisasi
·                     Teori Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
Proses social adalah pengaruh timbale balik antara berbagai pihak kehidupan yang berguna. Aktivitas sosial itu terjadi karena adanya aktivitas dari manusia dalam hubungannya dengan manusia lain. Jadi dapat dikatakan bahwa interaksi sosial merupakan bentuk utama dari proses sosial.


·                     Teori George Herbert Mead
Setiap anggota baru masyarakat harus mempelajari peran-peran yang ada di dalam masyarakat yaitu suatu proses yang dinamakan pengambilan peran. Jati diri seseorang terbentuk melalui interaksi dengan orang lain.


STUDI KASUS
Masa remaja adalah masa transisi dan secara psikologis sangat problematic, masa ini memungkinkan mereka berada dalam anomi (keadaan tanpa norma atau hukum) akibat kontradiksi norma maupun orientasi mendua. Dalam keadaan demikian, sering kali muncul perilaku menyimpang atau cendenrung melakukan pelanggaran. Kondisi ini juga memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media massa.
Anomi, menurut Enoch Markom, muncul akibat keanekaragaman dan kekaburan norma. Masyarakat yang diharapkan mampu memberikan jawaban, juga berada dalam keadaan transisi, sehingga tidak mampu memberikan apa yang diinginkan remaja.
“dalam keadaan bingung inilah mereka berusaha mencari pegangan norma lain yang bisa mengisi kekosongan tersebut. Dan inilah kesempatan yang memberi peluang pada penyimpangan dan pelanggaran akibat kesalahan pegangan”, ujar Enoch Markum.


BAB III
PEMBAHASAN
3.1       Pemuda
            Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya dibebani berbagai macam harapan, yang berasal dari generasi yang lainnya. Disamping menghadapi berbagai tanggung jawab, pemuda memiliki potensi yang melekat pada dirinya dan sangat penting artinya sebagai sumber daya manusia. Oleh karena itu berbagai potensi positif yang dimiliki generasi muda ini harus digarap, dalam arti pengembangan dan pembinaan hendaknya harus sesuai dengan asas, arah dan tujuan dan pembinaan generasi muda di dalam jalur pembinaan yang tepat serta senantiasa bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional sebagai mana terkandung di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke 4.

a.                  Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda.
Dalam hal ini Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda menyangkut dua pengertian pokok, yaitu :
·         Generasi muda sebagai Subyek.
Mereka  yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
·         Generasi muda sebagai Objek.
Mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuannya ketingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.

b.                  Masalah pada Generasi Muda
Berbagai masalah yang dihadapi pemuda :
1        Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealism dan patriotisme di kalangan generasi muda.
2        Kekurang pastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
3        Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
4        Kurangnya lapangan dan kesempatankerja.
5        Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan.
6        Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur( pergaulan bebas ).
7        Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental.
8        Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahgunaan narkotika.
9        Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.

c.                   Potensi pada Generasi Muda
Potensi-potensi yang dimiliki para pemuda :
1        Idealisme dan Daya Kritis, dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
2        Dinamika dan Kreatifitas, kemampuan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan dan penyempurnaan kekuranganya  ataupun mengemukakan gagasan alternative.
3        Keberanian mengambil resiko, generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung resiko, kesiapan pengetahuan, perhitungan dan keterampilan dari generasi muda akan member kualitas yang baik kepada keberanian mengambil resiko.
4        Optimis dan semangat, kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki genarsi muda akan merupakan daya pendorong untuk mencoba lagi.
5        Sikap kemandirian dan disiplin
Sikap kemandirian pada generasi muda harus dilengkapi dengan kesadaran disiplin, agar mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.



d.      Arah Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda

Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni :
·         Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
·         Orientasi dalam dirinya sendiri.
·         Orientasi ke luar hidup di lingkungan
Peranan mahasiswa dalam masyarakat
·         Agen of change.
·         Agen of development
·         Agen of modernization

e.       Peran Pemuda dalam Masyarakat

·         Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
·         Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
·         Asas edukatif.
·         Asas persatuan dan kesatuan bangsa.
·         Asas swakarsa.
·         Asas keselarasan dan terpadu.
·         Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi

3.2       Sosialisasi
            Sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Tujuan dari sosialisasi itu sendiri adalah sebagai proses pengenalan diri dan orang lain dengan perannya masing-masing. Melalui sosialisasi seseorang dapat menyesuaikan perilaku dan diharapkan, mengenal dirinya dan mengembangkan segenap potensinya untuk menjadi anggota masyarakat dengan menamakan nilai-nilai dan kepercayaan sebagai pedoman dalam kehidupannya.

a.                  Tujuan dari Sosialisasi
·         Untuk mengenal dan mengetahui lingkungan sosial dimana seseorang individu bertempat tinggal.
·         Untuk mengenal dan mengetahui lingkungan sosial masyarakat.
·         Untuk mengenal lingkungan alam sekitar.
·         Untuk mengenal sistem nilai-nilai dan norma yang berlaku dilingkungan masyarakat.
·         Untuk mengenal dan mengetahui peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan masyarakat.

b.      Agen Sosialisasi
·         Keluarga, pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya.
·         Sekolah, pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal.
·         Teman bermain (kelompok bermain), kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya.
·         Media Massa, media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
·         Lingkungan kerja, lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.

BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama.Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa ini akan maju aman dan sentosa.



DAFTAR PUSTAKA

Ilmu Sosial Dasar. Arifin nur, Muhammad, Drs. PUSTAKA SETIA, BANDUNG, Cet. II
Abdullah, taufik, Pemuda dan Perubahan Social, LP3ES, Jakarta, 1974.
Drs. H. Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta, Jakarta, 2003








Tidak ada komentar:

Posting Komentar